Skip to main content

Awas Gerakan 1821 Dapat Mengubah Kehidupan Keluarga Kita

Pernah dengar tentang pergerakan 1821? 
Kalo saat jaman SD atau SMP 1821 kita taunya adalah tahun dimana terjadinya perang Padri yang terjadi di Sumatera Barat, gara-gara Belanda ikut campur dalam perselisihan antar saudara di sana. Nah karena perang ini mengakibatkan perokonomian di daerah sana menjadi merosot. Gara-gara perang saudara, lalu direcokin oleh pihak ketiga, makin memperpuruk suasana waktu itu. Namun alhamdulillah akhirnya para saudara-saudara tersebut sadar, dan akhirnya bersatu untuk melawan pihak ketiga itu, Belanda.

OK, lebih lanjut saya tidak membahas Perang Padri :p

Beberapa minggu terakhir ini, saya dan istri menjalankan sebuah program. Program yang cukup berat bagi saya. Yaitu program 1821.

Apa itu program 1821 ?
Program ini adalah program tanpa gadget pada pukul 18.00 sampai 21.00. Tepat pukul 18.00 kami sepakat untuk menyingkirkan HP, mematikan televisi.

Kenapa bagi saya ini berat?
Karena saat ini memiliki bisnis onlineshop Bawang Goreng Nabati dimana semua aktifitas saya lakukan melalui online di HP. Setiap ada notifikasi, rasanya mata dan tangan ini pengen aja lihat. Orderan, calon reseller, transferan, dan lain sebagainya. Itu yang membuat saya berat. Kalo meninggalkan televisi sih buat saya mudah, karena saya memang jarang menonton TV. Saya mendapatkan update berita tentang negara ini saja sudah cukup, ga perlu terlalu lama nonton TV.

Lalu apa yang dilakukan di jam itu?
Yang saya lakukan adalah bermain-main sama si buah hati, sama si baby, @diksyifa. Dia memang masih bayi, baru usia 4 bulan. Tapi saya ga mau melewatkan masa-masa lucunya. Rasanya baru kemarin siang dia lahir, tapi sekarang sudah 4 bulan, sudah mulai bisa diajak ngobrol. Mendengarkan apa yang ceritakan.

Setelah pulang dari masjid, saya mengajak dia ngaji. Saya mulai membiasakan baca kitab suci di depan dia. Meskipun kadang setelah 10 menit dia merengek, mungkin bosan. Saat saya dan istri makan malam, si baby juga saya ajak makan malam. Kadang juga saya ajak melihat gimana saya packing bawang goreng. :D Intinya ngobrol dan bermain-main dengan dia.

3 jam ini, mudah-mudahan akan memiliki dampak positif pada keluarga kami. Anak jadi merasa lebih dekat dan diperhatikan oleh orang tua, dan orang tua jadi lebih mengerti apa yang terjadi pada anak. Perkembangan dan perubahan apa saja yang terjadi pada anak.

Lalu gimana kalo anak sudah tidur misalnya jam 20.00 ?
Program itu telah usai. Sebuah bonus waktu yang saya miliki untuk kembali bermain gadget.

Nah kalo anak belum tidur setelah jam 21.00 gimana?
Program itu juga telah usai bagi saya. Saya ajak anak nonton televisi. Tapi bukan asal buka program TV, kalo di depan anak saya menonton Disney Channel atau film-film cartoon yang ada di NickJR.

Sudah beberapa minggu ini saya menjalankan program ini, hasilnya luarrrr biasa. Saya berubah, istri saya berubah, dan sepertinya anak saya juga berubah. Si baby saat ini pada jam-jam tersebut lebih suka 'ngajak ngobrol', padahal masih 4 bulan lho. Kalo saya cerita (cerita asal, bukan dongeng), dia seperti memberikan wajah yang excited. Dia mendengarkan. Saat saya diam, dia tertawa.

Apa perubahan yang terjadi pada saya?
Saya jadi lebih kreatif bercerita. hehehe. Lebih sering memutar otak untuk berbicara. Memilih kata yang baik untuk efek yang positif.

Kita punya banyak waktu untuk mencari nafkah, namun waktu tak akan pernah terulang lagi. 
Yuk kita manfaatkan untuk lebih dekat dengan keluarga.
Yuk kita manfaatkan untuk mendidik anak kita sendiri.
Keluarga adalah sekolah pertama bagi buah hati kita.
Seorang ayah adalah kepala sekolahnya.










Comments

  1. Wahh mantap program 1821 nya, pengen ngikut juga ni

    ReplyDelete
  2. Program Gerakan 1821 ini penggagasnya adalah Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
    Direktur Auladi Parenting School
    @abahihsanofficial
    auladi.net/menikmati-program-1821

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”