Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Cara China Membina PKL

Di China, terutama diluar zona ekonomi, setiap orang berhak mendapatkan tempat untuk berdagang dipasar yang disediakan pemerintah. Jadi kalau pemerintah bangun pasar maka semua PKL harus dapat jatah kios. Skema kepemilikan kios ada dua. Pertama, bagi hasil berdasarkan omzet atau hak pakai selama 100 tahun melalui sewa. Apakah dia mau bagi hasil atau hak pakai? Selama pembangunan pasar itu PKL harus menabung agar mencapai 30% dari harga kios. Ini untuk memastikan bahwa PKL itu memang qualified sebagai pedagang. Pembangunan tidak diserahkan kepada developer tapi oleh pemda sendiri. Jadi harga kios tentu bukan harga seperti kalau developer swasta yang bangun. Rata rata satu kios di China harganya tidak lebih Rp 30 juta untuk ukuran 2,5 x 3 meter. Jadi benar benar pasar dibangun bukan motive business rente menarik laba dari propery tapi murni untuk peningkatan ekonomi. Pedagang tidak boleh menentukan apa barang dagangannya. Tapi yang menentukan barang dagangannya adalah pemda. Mengapa

Taksiloka, Sebuah Gerakan Cinta Produk Nganjuk

Taksiloka, Cintai Produksi Lokal Anjuk Ladang, yang digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah gerakan untuk lebih peduli terhadap produk-produk lokal dalam negeri, khususnya dari Kabupaten Nganjuk. Gerakan yang diresmikan pertangahan tahun 2017 ini harapannya kedepan, dapat lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Nganjuk.  Saat ini produk-produk dari kota Nganjuk sangat beragam, dan sangat menarik terutama dari sisi kemasan. Tidak kalah dengan produk dari kota lain. Bahkan beberapa kali saya berkunjung ke beberapa kota, secara umum Nganjuk lebih unggul dari sisi daya tarik kemasan. Dan menurut pengamatan saya, dalam 2 tahun kebelakang, pertumbuhan produk Nganjuk melesat kencang. Dari bukan apa-apa menjadi sebuah kekuatan yang patut diperhitungkan. Di Nganjuk banyak sekali anak muda yang akhirnya berperan aktif dalam meningkatkan kualitas produk lokal. Banyak anak muda yang terjun dalam dunia wirausaha. Banyak anak muda ya

Nganjuk Entrepreneur Day

Alhamdulillah, rasa syukur ini saya panjatkan. Pertama kali membuat sebuah event, dan ternyata menjadi event besar di kota Nganjuk. Event tentang pembelajaran bisnis yang mungkin ini adalah event kewirausahaan pertama terbesar di Nganjuk .  Awalnya adalah chatting santai para pengurus Young Entrepreneur Nganjuk (YUK) karena ada seorang teman, anak muda yang sukses meraup ratusan juta hanya berbisnis kue kering dengan modal 3 juta saja, dari Jambi namun produksi di Nganjuk, bernama Patria yang akan mengisi sebuah acara di Unair. Muncul sebuah gagasan bagaimana kalo kita adakan sharing-sharing di Nganjuk bersama dia. Lalu saya kepikiran, komunitas kita ini sudah saatnya muncul untuk memberikan manfaat untuk umum, dan gimana kalo sharingnya untuk umum sekalian. Dan diaminkan oleh temen-temen hebat lainnya. Dan ada info, jika Patria datang ke Nganjuk, si Bagas dan Fikri juga bakal bersedia datang ke Nganjuk. Wah bagus ini, ada 3 pemateri jadinya. Dan ga lama inget juga kalo p

Business Trip ke Balikpapan

Kemarin, saya dan beberapa teman UKM beserta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Nganjuk berangkat business trip ke Balikpapan selama 3 hari. Acara yang pertama kali diadakan oleh Disperindag Kab Nganjuk ini sangat menarik.  Kami membawa berbagai produk UKM dari Nganjuk, baik itu makanan minuman, batik, maupun craft, dipamerkan di sebuah forum, dimana bekerjasama dengan Kota Balikpapan untuk mengundang puluhan pengusaha dan UKM di sana. Terjadilah pertemuan antara UKM Nganjuk dan pengusaha-pengusaha Balikpapan. Saling observasi kebutuhan masing-masing, yang harapannya dapat terjalin kerjasama berkelanjutan sesama anak bangsa. Alhamdulillah berjalan lancar, dan saya pribadi berhasil make a deal dengan seorang pengusaha yang saat itu juga langsung minta dikirimkan 250 pcs bawangkita  sebagai sampel untuk kota Samarinda. Menjadi kebiasaan saya, saat melakukan business trip ke luar kota selalu berusaha untuk menjalin silaturahim dengan teman di daerah tersebut. Dan a

Soul of Business

Ketika bisnis kita mulai terlihat berbunga, timbul rasa rakus dalam diri kita untuk segera melebarkannya ke bidang bisnis yang lain. Secara naluriah manusia memang punya sifat seperti itu, seperti sebuah tantangan, yang ini saja bisa masa yang lain tidak bisa.... Tapi banyak yang tidak menyadari, kalau itu seperti sebuah jebakan kehidupan. Bangun bisnis, dibuat sistemnya, setelah sistem dirasakan bisa berjalan, dan bisa di tinggal, cari bisnis lain, bangun lagi, buat sistemnya lagi, dst. Ada yang bilang "Fokus jadi pengusaha, jangan fokus ke usahanya", atau "Bisnis jalan, ownernya jalan-jalan". Shit! Ini omongan pebisnis kelas pedagang asongan... Bisnis bukan sekedar sistem, bisnis juga bukan sekedar menghasilkan uang. Bisnis ada "soul"-nya, ada "vision" dalam bisnis. Ketika anda baru membangun sebuah bisnis, kemudian tergiur untuk membangun bisnis yang lain, maka saya yakin 100% bisnis pertama anda akan kehilangan "soul"-n

Ngopi di Pusat Kopi Madiun

Hari jumat kemarin, saya mendapat tugas untuk ngopi. Tugas yang menyenangkan ya kan? Ngopi  pagi bareng para petani kopi, ngopi yang langsung dari area perkebunan kopi di dataran tinggi Madiun, tepatnya di Desa Kare, Madiun. Sebelum ngopi, saya disuguhi pemandangan yang luar biasa sejuk. Jalan berkelok naik turun, berasa ninja hatori. Sesampai lokasi, langsung saya sruput kopi robusta yang masih panas, tapi enak. Ngopi bareng muspika kecamatan Kare, juga para guru dan mahasiswa dari Akademi Komunitas Madiun, yang sedang memiliki misi untuk 'menaikkan kelas' para UKM lokal di Madiun. Setelah saya menikmati secangkir kopi di atas dataran tinggi dengan suhu yang sangat segar, kami langsung masuk ke sebuah rumah produksi kopi, bersama para petani dan para mahasiswa tersebut. Kami berdiskusi banyak mengenai potensi kopi di Indonesia, dan bagaimana cara agar bisa Kopi dari daerah Kare ini berkembang lebih maju lagi. Memang tak banyak para petani / UKM yang 'melek

Sharing di UKM Nganjuk

Hari selasa kemarin, saya berkesempatan berbagi pengalaman kepada teman-teman UKM saya di Dinas Kesehatan dalam rangka penyuluhan tentang keamanan pangan bagi produsen industri rumah tangga. Kenapa penyuluhan ini penting, karena berkaitan dengan makanan, yang masuk dalam perut kita, jangan sampai tercemar oleh sesuatu yang mengganggu kesehatan konsumen kita. Dan lagi-lagi saya terkejut, ternyata peserta cukup banyak. Ini artinya semakin banyak para wirausaha baru di kota Nganjuk. Wah senangnya, guman saya. Sama seperti saya waktu awal-awal menggeluti usaha Bawang Goreng Nabati . Kemasan yang biasa, dan kurangnya pengetahuan soal kemasan. Namun di penyuluhan tersebut, saya mencoba memberikan banyak gambaran, manfaat-manfaat kemasan yang menarik. Impact terhadap produk kita. Orang akan melirik sesuatu yang indah. Nah itulah salah satu pentingnya sebuah kemasan. Jika sudah melirik, dia akan mendekat, meraba, mengamati. Selanjutnya tergantung jodohnya. Jika rejeki, produk

Pentingnya Bisnis Online

Hari Sabtu kemarin, yaitu pada tanggal 16 September 2017, saya berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan kepada puluhan UKM binaan BLK Kab Madiun dan perwakilan Mahasiswa di Akademi Komunitas Negeri Madiun. Kegiatan yang bertemakan Workshop Pembuatan Market Engineering Produk UMKM Kab Madiun ini sungguh asik. Para peserta antusias terhadap pentingnya bisnis online, karena sebagian besar baru mengetahui ternyata online itu mudah, dan sangat efisien jika diterapkan secara istiqomah. Saya berbagi pengalaman bagaimana nikmatnya mengonlinekan sebuah usaha. Dari awal saya membuka usaha sampai sekarang ini. Bagaimana akhirnya bisa menjangkau kota-kota di luar Jawa dengan cepat dan mudah. Bagaimana melakukan promosi yang sambil tiduran saja bisa. Bagaimana kita harus berkolaborasi satu sama lain, berjamaah agar semakin kuat dan menguatkan. Dan semua itu sangat mudah, asalkan ada kemauan dan semangat untuk maju bersama. Memang kendala terbesar UKM kita adalah kurangnya

Kangen Water Nganjuk

Sekitar 1 bulan lalu, saya mencoba memberikan air minum dari kangen water kepada mertua yang sedang terkena diabetes. Alhamdulillah sekitar seminggu yang lalu sudah kembali bugar. Sebelumnya sudah berobat kesana kemari, menggunakan obat ini itu.  Begitu juga dengan orang tua saya yang sebelumnya terkena gejala vertigo, dimana dokter sudah menginstruksikan untuk rawat inap, namun orang tua maunya rawat jalan. Obat dari dokter habis, masih aja kliyengan. Saya mencoba memberikan air kangen water juga. Alhamdulillah sekarang sudah kembali normal, semua karena kuasa Allah swt. Dari pengalaman ini, saya mulai melirik bisnis kangen water. Akhirnya berdiskusi panjang dengan adik saya, dan alhamdulillah mesin kangen water tersebut terbeli. Langsung saya konsumsi dan mencoba menawarkan ke teman-teman. Dan alhamdulillah, potensi bisnisnya memang bagus. Sehingga per hari ini 8 September 2017, saya merambah sebagai agen resmi Kangen Water . Nomor HP operasional saya untuk usaha ini adala

Nganjuk Karnival

Dalam rangka memperingati HUT RI ini, Nganjuk dan mungkin seluruh kota di Indonesia ramai-ramai mengadakan acara yang meriah. Dari berbagai lomba dan juga karnaval. Kemarin saya menyempatkan diri mengajak keluarga untuk menonton karnaval. Ramai dan meriah, menjadi sebuah hiburan rakyat tersendiri, di tengah panasnya berita-berita politik yang sedang ramai menjelang pilkada di kota Nganjuk ini. Saya bersama teman-teman dari YUK menikmati karnaval di kedai susu Cak Yure. Dan yang tak pernah absen yaitu mas Sony. Namanya Sony, tapi kameranya Canon, Cayak Nikon. Berikut hasil Jepretan beliau. Bagus-bagus ya kostumnya. Lalu saya berpikir, sekarang ini kalo karnaval sudah ga kaya jaman saya kecil dulu. Yang jadi polisi-polisian, dokter-dokteran, tentara, petani, dan berbagai profesi lain. Sekarang lebih ke budaya. Dan tentuya dengan biaya kostum yang jauh lebih mahal daripada hanya sekedar profesi. Hahaha Tertarik melihat banyak teman, iseng saya pinjam kamerany

Oleh-Oleh Khas Nganjuk

Banyak dari teman-teman yang sedang mudik atau orang luar kota yang bingung, apa sih oleh-oleh khas dari Nganjuk. Ada yang bilang sambel pecel. Eh tapi Madiun juga punya sambel pecel, Kediri juga punya, Blitar juga punya, dan banyak kota lain. Ada juga yang jawab kalo oleh-oleh khas Nganjuk itu ga ada. Kok bisa ga ada? Karena memang tidak punya sesuatu yang khas. Namun saya bilang, Nganjuk itu produksi Bawang Merah. Nganjuk punya pasar bawang merah terbesar. Di daerah kecamatan Rejoso Nganjuk juga ada kawasan bawang merah. Namun bawang merah mentah kalo dijadikan oleh-oleh sepertinya kurang menarik. Tinggal kita memanfaatkan sesuatu yang sudah ada saja untuk dijadikan oleh-oleh. Nah, saya sejak tahun 2015 memanfaatkan sesuatu yang sederhana dari hasil pertanian Nganjuk, yaitu mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Sepele. Namun saya mencoba menyentuh dengan sentuhan cinta dan kasih sayang...tsaaah... Maka jadilah camilan bawang goreng yang enak. Saya berani membe

Sedihnya Anak Magang atau Prakerin

Magang atau prakerin (praktek kerja industri), atau PSG, atau PKL praktek kerja lapangan atau apalagi ya istilahnya, merupakan sebuah kegiatan pelatihan kerja yang biasanya dilakukan mahasiswa tingkat akhir atau anak SMK sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan proses pendidikannya. Kegiatan ini sangat bagus sekali, mengenalkan siswa ke dunia nyata di dunia kerja.  Tapi banyak yang menempuh magang tersebut hanya asal-asalan. Banyak banget. Di Nganjuk saja, saya menjumpai banyaknya anak magang yang notabene yang benar-benar membutuhkan pandangan dalam dunia kerja namun setelah magang, tidak memiliki hasil apa-apa dalam pengalamannya. Bukan salah si anak magang, tapi salah pemilik tempat usaha dimana banyak yang tidak memberikan arahan atau ilmu pengetahuan di dunia kerja. Dan mungkin juga kesalahan dari sekolahnya yang merekomendasikan tempat praktek atau bisa juga menutup mata akan kondisi anak didiknya di tempat kerja. Pengalaman saya melakukan interview pada anak-anak m

Nostalgia di Lumajang

Lumajang, tempat lahir saya. Saya tinggal di kota Lumajang sampai kelas 2 SMP. Nah kemarin saya ngantar orang tua untuk acara reuni di Lumajang, selama 3 hari di sana, dan lokasinya persis di depan tempat tinggal saya waktu masih bayi sampe usia 6 tahun.  Saya berkunjung juga ke tempat waktu saya menghabiskan waktu usia SD dan SMP tersebut. Tepatnya di Desa Dawuhan Lor. Ke tempat main gobaksodor, belajar badminton, mandi di sungai, main petak umpet, ke tempat usaha bapak saya waktu itu, main ke SD tempat saya belajar, berkunjung ke tetangga-tetangga juga. Dan alhamdulillah semua masih ingat persis hampir setiap kejadian di sana. Berasa jadi anak kecil lagi.  Saya ketemu beberapa tetangga dan teman-teman waktu kecil. Ngobrol jaman dulu kala. Ketemu juga dengan sahabat dari bapak saya, partner bisnis, dan bekas tempat bisnis yang sekarang masih jalan yang dijalankan oleh partnernya dulu. dengan Indah, sahabat waktu SD Ibu dengan mba Tatik Saya keliling desa, pers

Penyakit Pengusaha Pemula

Pengusaha kecil atau pengusaha pemula, sering sekali rentan terhadap suatu penyakit. Seperti halnya bayi, dia perlu berbagai imunisasi agar lebih kebal terhadap lingkungan luar. Nah ada beberapa penyakit yang harus dilalui para pengusaha kecil atau pengusaha pemula, sehingga dia bisa bertumbuh menjadi pengusaha yang lebih kokoh untuk menghadapi persaingan nantinya. Penyakit yang sering menjangkit para pengusaha kecul itu ada tujuh, dan dapat digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dikategorikan sebagai berikut :  - MASALAH PEMASARAN : tuli, mencret, muntah - MASALAH PRODUKSI : kurap dan batuk  - MASALAH ORGANISASI : kutil - MASALAH KEUANGAN : campak Mari kita bahas satu persatu : 1.Tuli , adalah ”Satu Pembeli”  Bila sudah mendengar satu informasi ia tidak dapat mendengar atau tidak mau mendengar informasi baru. Kemudian satu pembeli, mungkin hal ini sangat janggal, mengapa ada pengusaha yang hanya memiliki satu atau dua pembeli saja? Dicontohk